Wednesday, October 26, 2016

Mulai Usaha di Usia Muda : Sebuah Filosofi



Sahabat, kita tahu bahwa untuk hidup kita butuh makan, minum, sandang pangan dan papan. Dan kita semua tahu bahwa untuk mendapatkan itu semua kita haruslah berusaha bahkan bekerja keras, tapi apa yang kita usahakan untuk mendapatkan itu semua?

Maka jawabnya tidak lain dan tidak bukan adalah dengan uang, namun bagaimana cara mendapatkan uang? 


 



Inilah soal kebanyakan pemuda saat ini, banyak orang yang ingin punya uang tapi tidak tahu cara mencari uang, akhirnya hidup mereka pun menjadi susah, padahal mereka punya potensi untuk itu. Binatang melata saja Tuhan beri potensi untuk mencari makan maka mengapa manusia tidak bisa dan harus kalah dengan mereka?

Oleh karenanya sedari dini dan semasa muda hendaklah kita belajar berusaha mencari uang sendiri, tidak lagi bergantung kepada orang tua, sebab ketika mereka tua nanti siapa lagi yang dapat membahagiakan mereka, kalau bukan kita?

Dan bagaimana kita dapat membahagiakan mereka kalau dari muda kita sudah malas-malasan mencari uang, ingat masa tua kita nanti sangatlah bergantung pada masa muda kita saat ini, apa yang kita tanam saat ini itulah yang akan kita tuai nantinya. Jangan pernah berharap kita menuai kalau kita sendiri tak pernah menanam apa-apa. Oleh karenanya mari kita berusaha mencari uang dari usia muda. 

Sahabat, sebenarnya kita tidak harus pintar-pintar amat atau sampai berpendidikan tinggi untuk bisa mencari uang, justru banyak sekali orang yang tidak begitu pintar dan pendidikan tinggi bisa menjadi konglomerat dan mengalahkan mereka yang pintar dan berpendidikan tinggi. Bahkan para pengemis saja, hanya dengan “berjualan” rasa iba mereka bisa mendapatkan uang dengan cara yang instan. Hanya saja apa yang mereka lakukan ini tidak patut dicontoh ya.

Mencari uang itu sebenarnya simpel dan mudah, yang rumit dan sulit itu adalah mental kita, kita hanya ingin uang datang dengan cara yang instan, namun tidak punya tekad yang kuat untuk bekerja dan berusaha mendapatkan uang. 



Sebenarnya usaha apa saja itu tidak jadi masalah, apakah itu kuliner, kafe, restoran, salon, barbershop, laundry kiloan, interior exterior dan furniture, semua berpeluang dan berpotensi mendatangkan keuntungan, asalkan dibuka di tempat dan waktu yang tepat dan berada di tengah-tengah orang yang tepat. Hampir tidak ada barang/jasa kebutuhan yang ditawarkan itu tidak dibutuhkan manusia. Selama manusia hidup mereka tetap membutuhkannya, hanya saja barang/jasa yang ditawarkan itu mungkin saja tidak tepat, baik deri segi waktu, tipe orang yang membutuhkannya dan harga yang ditawarkan sehingga mereka urung membelinya. Seandainya dilakukan di tempat, waktu, harga dan orang yang tepat maka barang/jasa tersebut sudah pasti laku. Saya yakin itu.


Banyak orang dalam berusaha yang ia pikirkan adalah keuntungannya terlebih dahulu, dan ketika ia membuka sebuah usaha, keuntungannya pun tidak sesuai yang ia harapkan maka iapun menutup usahannya dan tidak mau bangkit berusaha lagi. Inilah mindset yang keliru yang harus dibenahi. 

Sahabat, berusaha menjual barang dan jasa itu tidak sama seperti makan cabai atau sambal, sekali dicoba langsung terasa pedasnya, atau berkali-kali dicoba rasanya tetap sama, tidak! karena ketika rasanya cabai/sambalnya tidak lagi pedas sesuai yang diharapkan kita jadi malas atau tidak bergairah untuk makan.

Berusaha itu seperti bermain layangan, kita harus tahu peta keberadaan angin lalu mendatanginya, sebab tak ada layangan yang bisa terbang tanpa angin. Setelah itu barulah kita menerbangkan layangan kita sesuai arah angin dan jangan pernah mencoba menerbangkan layangan yang bertentangan dengan arah angin. Makin besar anginnya maka makin tinggi layangan kita, dan tentu di atas langit sana kitapun harus siap-siap karena bukan layangan kita saja yang terbang melayang, ada banyak layangan, dari yang kecil hingga yang besar, bahkan tanpa diundang mereka datang untuk menggesek layangan kita. Oleh karenanya harus disadari bahwa sebelum menerbangkan layangan kita harus memiliki benang yang kuat yang sudah terasah dengan baik, sebab bila tidak maka layangan kita akan mudah putus.

Bagaimana sahabat, tertantang untuk berusaha di usia muda? Jadikan hidupmu bermakna tidak hanya untuk dirimu saja tapi juga untuk orang-orang di sekitarmu, terutama kedua orang tuamu. Buatlah mereka bangga dengan apa yang kau usahakan di masa mudamu ini.








1 comment:

  1. iya, seharusnya anak muda lebih berani mengambil risiko untuk berusaha ^^

    ReplyDelete